Thursday, 29 November 2012

TULISAN UNTUK BANGSA INI

loading...
loading...



Ketika berdiri dengan kepastian di sebuah ketidakpastian, ketika janji dan amanah di jadikan komoditi ekonomi, ketika potensi dikalahkan oleh kerajaan kroni, mengharap kejujuran di atas kedustaan, mengharap amanah di atas perpolitikan, mengharap pemimin sejati dari sebuah pertarungan abadi. Memanglah semua kaum utopis yang selalu bermimpi semua ini bisa berlalu, dengan sebuah perjuangan kecil untuk menghadapi kroni besar penyakit bangsa ini. Ketika pengertian Korupsi Kolusi dan Nepotisme itu menjadi ambigu oleh sebuah kebijakan lucu. Semua ini tak relevan dan cenderung kontradiksi dengan semua yang kita banggakan yaitu tujuan dan janji indah dari politikus. Muncul sebuah pertanyaan besar dalam benakku “Apakah semua ini hanya sebuah panggung sandiwara orang – orang yang berintelektual?”. Mungkin semua ini tak akan terjadi BBM yang naik, pengangguran yang terus meningkat, hutang negara yang terus membengkak, kemiskinan yang terus bertambah, ketika para pengisap keringat rakyat, orang yang nampaknya alim justru ternyata maling itu kita berantas, walaupun semua itu sulit di lakukan karena pasti selalu ada saja pihak yang merasa dirugikan dengan adanya upaya pemberantasan korupsi, siapa mereka tentunya mereka adalah pihak-pihak yang selama ini diuntungkan oleh praktek korupsi.
Korupsi kini menjadi hal yang tidak tabu lagi dalam berbagai aspek sosial berbangsa dan bernegara, penyalagunaan amanah pun di laksanakan secara terang – terangan mulai dari aparatur pemerintah yang paling rendah hingga wakil rakyat yang duduk di singgahsana di Senayan sana.
           

Artikel Terkait