Friday 3 May 2013

Mengembalikan Esensi Pendidikan Nasional

loading...
loading...



BAGAIMANA PENDIDIKAN NASIONAL ADALAH BAGAIMANA KITA MENGHARGAI PENDIDIKAN ITU SENDIRI. Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, itulah slogan yang sering kita dengar di republik tercinta ini.  Masih ingatkah kita dengan istilah Djas Merah “Djangan sekali-kali melupakan sejarah”? Tampaknya istilah ini tepat untuk menggambarkan bahwa sejatinya bangsa ini tidak boleh melupakan sejarah yang telah melekat di bangsa ini. Ada ribuan hari bersejarah yang mengingatkan kita bahwa kita perlu bangkit dan mengubah cara pandang kita untuk memajukan bangsa ini menjadi sebuah negara maju dan bermartabat, yaitu hari Pendidikan Nasional yang di peringati setiap 2 Mei yang bertepatan dengan hari kelahiran Bapak Pendidikan kita, Beliau Ki Hajar Dewantara.

Kita juga tidak pernah boleh melupakan sejarah perjalanan bangsa Indonesia dimana sejarah telah mencatatkan anak-anak bangsa yang berkesempatan memperoleh pendidikan, mereka mampu menjadi garda terdepan dan sebagai pelopor bagi kebangkitan bangsa ini dalam sebuah semangat kemerdekaan. Kita sebut saja Soekarno, Mohammad Hatta, Wahidin Soedirohoesodo, Tan Malaka, Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin dan lain sebagainya. Melalui pendidikan terciptalah mimpi sebuah bangsa merdeka dalam alam pikir mereka yang mereka buktikan dalam tindakan untuk menciptakan Indonesia merdeka. Di mana hal tersebut menjadi cita-cita yang diperjuangkan dan diupayakan hingga akhirnya bangsa ini berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 lalu.
Dari sejarah tersebut kita juga menilik betapa mulianya esensi pendidikan nasional  dalam UU No. 20/2003 bagaimana pendidikan nasional berfungsi untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari tujuan tersebut akan sangat memungkinkan Indonesia mampu “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Bukan saatnya berbicara buruknya pendidikan di Indonesia, bukan saatnya menjadikan berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia itu sebagai kambing hitam kacaunya pendidikan di Indonesia. Jika kita selalu mendoktrinisasi pendidikan Indonesia yang selalu bernilai negatif kapan majunya diri kita? Memajukan Pendidikan adalah dimulai dari kita civitas akademika dan seluruh rakyat Indonesia. Jangan nodai dengan prasangka negatif tentang pendidikan. Jujur dan memaksimalkan usaha adalah hal terbaik dalam menghargai proses pendidikan saat ini. Tidak dapat kita elakan lagi bahwa pendidikan merupakan instrumen yang utama bagi kemajuan suatu bangsa. Tidak ada sebuah bangsa yang maju tanpa pendidikan. Pendidikan ibarat ujung tombak bagi hadirnya perubahan yang dashyat dan luar biasa di dunia ini. Pendidikan mampu melahirkan kesadaran dan kesadaran membimbing kepada suatu pergerakan menuju perubahan yang ideal yang dicita – citakan bangsa ini.

Artikel Terkait