loading...
loading...
BAGAIMANA PENDIDIKAN
NASIONAL ADALAH BAGAIMANA KITA MENGHARGAI PENDIDIKAN ITU SENDIRI. Sejarah Hari
Pendidikan Nasional 2 Mei. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa
pahlawannya, itulah slogan yang sering kita dengar di republik tercinta ini. Masih
ingatkah kita dengan istilah Djas Merah “Djangan sekali-kali melupakan
sejarah”? Tampaknya istilah ini tepat untuk menggambarkan bahwa sejatinya
bangsa ini tidak boleh melupakan sejarah yang telah melekat di bangsa ini. Ada
ribuan hari bersejarah yang mengingatkan kita bahwa kita perlu bangkit dan
mengubah cara pandang kita untuk memajukan bangsa ini menjadi sebuah negara
maju dan bermartabat, yaitu hari Pendidikan Nasional yang di peringati setiap 2
Mei yang bertepatan dengan hari kelahiran Bapak Pendidikan kita, Beliau Ki
Hajar Dewantara.
Kita juga tidak
pernah boleh melupakan sejarah perjalanan bangsa Indonesia dimana sejarah telah
mencatatkan anak-anak bangsa yang berkesempatan memperoleh pendidikan, mereka
mampu menjadi garda terdepan dan sebagai pelopor bagi kebangkitan bangsa ini dalam
sebuah semangat kemerdekaan. Kita sebut saja Soekarno, Mohammad Hatta, Wahidin
Soedirohoesodo, Tan Malaka, Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin dan lain
sebagainya. Melalui pendidikan terciptalah mimpi sebuah bangsa merdeka dalam
alam pikir mereka yang mereka buktikan dalam tindakan untuk menciptakan
Indonesia merdeka. Di mana hal tersebut menjadi cita-cita yang diperjuangkan
dan diupayakan hingga akhirnya bangsa ini berhasil memproklamasikan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 lalu.
Dari sejarah
tersebut kita juga menilik betapa mulianya esensi pendidikan nasional dalam UU No. 20/2003 bagaimana pendidikan
nasional berfungsi untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Dari tujuan tersebut akan sangat memungkinkan
Indonesia mampu “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Bukan saatnya berbicara buruknya
pendidikan di Indonesia, bukan saatnya menjadikan berbagai permasalahan
pendidikan di Indonesia itu sebagai kambing hitam kacaunya pendidikan di
Indonesia. Jika kita selalu mendoktrinisasi pendidikan Indonesia yang selalu
bernilai negatif kapan majunya diri kita? Memajukan Pendidikan adalah dimulai
dari kita civitas akademika dan seluruh rakyat Indonesia. Jangan nodai dengan
prasangka negatif tentang pendidikan. Jujur dan memaksimalkan usaha adalah hal
terbaik dalam menghargai proses pendidikan saat ini. Tidak dapat kita elakan
lagi bahwa pendidikan merupakan instrumen yang utama bagi kemajuan suatu
bangsa. Tidak ada sebuah bangsa yang maju tanpa pendidikan. Pendidikan ibarat
ujung tombak bagi hadirnya perubahan yang dashyat dan luar biasa di dunia ini.
Pendidikan mampu melahirkan kesadaran dan kesadaran membimbing kepada suatu
pergerakan menuju perubahan yang ideal yang dicita – citakan bangsa ini.