Monday, 15 April 2013

PEMUDA DAN POLITIK - PEMIMPIN MUDA YANG BERKARAKTER

loading...
loading...


Revitaliasasi Pemimpin Muda Menuju Indonesia Emas



Disaat generasi muda ingin menggerakan jari – jemarinya menuliskan sejarah bagi negeri ini, ketika itu pula sebuah tujuan meretaskan sebuah harapan, meretaskan mimpi dalam tangisan, ketika itu pula janji dan amanah bernilai ekonomis tinggi, diantara itu tersirat sebuah harapan munculnya pemimpin sejati dari pertarungan abadi. Semua itu adalah realita bahwa perpolitikan di Indonesia selalu dihadapkan pada kondisi – kondisi yang sangat dilematis seperti halnya mengeluarkan kebijakan yang cenderung menguntungkan disalah satu pihak saja, kemudian betapa mudahnya elit politik (politisi) terperangkap pada kecenderungan berpolitik tanpa etika yang menyebabkan munculnya praktek korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan pemerintahan yang cenderung mengacu pada hukum besi oligarkis dan lain sebagainya. Yang paling umum ialah dimana kepentingan elit politik yang secara langsung terlibat dalam setiap penyelenggaraan aktivitas politik terkesan lebih mementingkan kepentingan golongannya dan praktek politik yang kurang beretika juga semakin membudaya dimana memunculkan banyak praktek korupsi yang dilakukan oleh para pemegang amanah yang kurang bertanggung jawab. Hal ini tentu saja akan menimbulkan adanya keapatisan yang akan berkorelasi dan mungkin akan menyebabkan dampak terburuk bagi generasi kader politik muda yaitu pesimisitas pemuda dalam berpartisipasi secara aktif dalam politik, termasuk menghambat keterlibatan pemuda dengan ideologi yang dibawanya. Namun ingatlah kata bung Karno “ Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku gocangkan dunia”. Dari kata – kata ini diperoleh sebuah jawaban singkat dan sederhana bahwa dunia perpolitikan bukanlah sebuah permainan yoyo dan gasing bagi pemainnya yang bisa mereka mainkan sesuai dengan apa yang mereka inginkan, melainkan sebuah seni dalam masyarakat yang mampu berdiri dan berjalan indah sehingga mampu berorientasi ke arah yang lebih baik menuju indonesia emas.
Kondisi ini akan semakin buruk ketika kaum pemuda belum paham mengenai bagaimana sebuah sistem demokrasi berjalan di bangsa ini dan bagaiamana mereka dapat berperan dan mendapatkan akses untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi kemajuan bangsa ini. Demokrasi yang selama ini berlangsung secara prosedural harapannya mampu berlangsung secara subtansial. Demikian betapa jelasnya tantangan pemuda kedepannya ialah semakin besar yaitu bagaimana pemuda dituntut sebagai agent of change, agent of revolution, agent of development, agent of control dan agent of globalisation yang mampu mengimplementasikannya semua gebrakan – gebrakan penting yang berbentuk direct of change dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagaimana kita sebagai pemuda dituntut untuk mampu mengubah paradigma masyarakat tentang hakikat politik itu sendiri secara progresif yang dewasa ini selalu saja dikaitkan dengan “kekuasaan sebagai alat dan tujuan segelintir orang yang kurang bertanggung jawab” . Namun ingatlah pemuda ! bahwa hakikat politik bukan itu saja, mari kita perjuangkan bahwa selama jari – jamari kita masih mampu menulis dan mulut kita masih bisa berbicara bahwa kita harus yakin bahwa kita mampu menemukan makna dan konteks yang asli dari anggapan klasik yang merupakan akibat anarkisme politik karena etika dari logika politik yang salah.
Salah satu perdebatan yang telah lama mengemuka sebagai wacana publik dalam beberapa tahun terakhir ini ialah inkompatibilitas antara sistem multi partai dan presidensial di Indonesia. Inkonsistensi sistem multi partai ini mungkin salah satu penyebab dari kurang efektifnya pemerintahan Indonesia yang menganut sistem presidensial. Dalam hal ini sangat di perlukan sebuah keteguhan dari para pemuda dimana para pemuda diharapkan mampu memberikan gebrakan – gebrakan secara real dan relevan untuk mewujudkan gagasan – gagasan perubahan untuk masa kini dan masa yang akan datang menuju Indonesia emas, misalnya dengan melakukan revitalisasi semangat sumpah pemuda kembali. Revitalisasi semangat sumpah pemuda harus segera direalisasikan dalam pergerakan pemuda dalam bidang sosial perpolitikan. Tanpa itu semua, revitalisasi tersebut hanya akan menimbulkan aktivitas semu yang akan segera di lupakan sejarah. Revitalisasi sumpah pemuda yang sangat begitu berjarak, bahkan cenderung menjauhi gerakan pemuda diranah sosial dan politik yang secara tersirat justru merupakan pepesan kosong yang menjadi sumpah serapah. Jika kita merindukan semua itu terulang kembali semangat sumpah pemuda yang begitu bergelora, maka inilah jalan satu – satunya dimana semangat jari – jemari muda untuk segera merevitalisasinya adalah hal yang sangat mendesak.
Memang masalah – masalah tersebut tidak akan mudah terselesaikan seperti halnya membalikan telapak tangan. Hal ini membutuhkan waktu dan proses yang panjang untuk membentuk karakter politik muda yang mumpuni yang mampu meretaskan semua permasalahan yang ada. Pengimplementasian empat pilar kebangsaan ialah salah satu titik awal pembentukan karakter politik muda yang santun dan bersahaja. Namun diantara masalah – masalah tersebut sejarah telah menorehkan tintannya, bahwa disetiap momen penting perubahan bangsa ini tidak akan pernah terlepas dari peranan jari – jemari pemuda dimana kaum muda ialah lokomotif penggerak dan garda terdepan dalam setiap episodenya. Sekarang ini kaum pemuda memiliki kesempatan yang begitu besar untuk meningkatkan partisipasi politiknya. Dengan kemunculan sosok pemuda yang memiliki pandangan yang jelas mengenai sistem politik, sosial ekonomi kemasyarakatan, demokrasi dan lain sebagainya. Hal ini diharapkan akan menciptakan sebuah efektifitas sistem multi partai dan perbaikan politik yang kurang beretika di Indonesia, semua itu merupakan sebuah urgensi yang harus benar – benar terealisasi. Partisipasi politik muda sangatlah absolut agar kemunculan pemuda dalam perpolitikan tidak hanya bermodalkan usia dan semangat perubahan yang lebih baru, melainkan diperlukan juga pandangan segar kaum pemuda dalam sebuah visi dan misi leadership yang mampu terefleksikan menuju Indonesia emas. Namun tidak serta merta pengalaman sejarah tersebut menjadikan pemuda membusungkan dada tanpa suatu landasan yang jelas dan selalu saja memendang kotor orang – orang yang berada diatas sana, karena itu sungguh tidak adil dan tidak sepatutnya kita terdoktrin oleh semua itu.
            Dari bermacam – macam masalah diatas setidaknya menjadi gambaran bahwa peranan pemuda yang paling utama dan essensial ialah mengisi kekosongan dalam tubuh sosial politik dalam masyarakat menuju orientasi yang lebih baik. Sebuah pepatah menjelaskan bahwa “ JANGAN TANYAKAN APA YANG BANGSA INI BISA BERIKAN KEPADA ANDA NAMUN COBA TANYAKAN APA YANG BISA ANDA BERIKAN KEPADA BANGSA INI”. Secara jelas tersirat sebuah makna dari pepatah tersebut yaitu tugas pemuda bukanlah untuk selalu berhasil. Karena tugas kita yang utama ialah untuk selalu mencoba dan memberikan suatu pembeda dan niscaya dalam proses tersebut ditemukan sebuah pembelajaran untuk membangun kesempatan untuk mencapai suatu titik keberhasilan yang hakiki, dalam politik pun kita sebagai pemuda dituntut demikian. Bagaiamana masalah – masalah yang kita hadapi bukan hendaknya dijadikan sebuah halangan melainkan kita jadikan suatu tantangan yang mengasikan. Kita jangan pernah terjebak dalam arus pemikiran praktis dimana menginginkan apa – apa tetapi tidak bisa berbuat apa – apa dan hanya ingin menguasai apa – apa tetapi tidak mampu mengayomi apa – apa. Disinilah peran pemuda harus segera direvitalisasikan oleh karena pemuda harus secara relevan mengetahui, menghayati, dan menyakini cita – cita luhur bangsa Indonesia. Pemuda harus peka sebagai agent of control dan agent of change perpolitikan di Indonesia, meluruskan bilamana pengelolaan negara melenceng dari koridor cita – cita bangsa Indonesia dan bilamana pula terjadi penyalahgunaan wewenang yang justru akan menciderai empat pilar kebangsaan yang harus kita junjung tinggi menuju Indonesia emas. Karena pemuda harus paham dan mengerti politik karena pemuda adalah satu – satunya senjata bangsa Indonesia menuju orientasi yang lebih baik dan ini ialah harga mati.






Artikel Terkait